::: Koleksi-Sharing.Blogspot.com :::
Koleksi 'sharing' yang beredar di media sosial (WA, BBM, dll).
Dikumpulkan di sini agar kita sewaktu-waktu bisa mencarinya kembali.

Daripada disimpan di HP, kirim koleksi anda ke sini.
Caranya lihat di menu "Cara Mengirim".

Mari Ambil Bagian Menjadi Pejuang Islam

Mari Ambil Bagian Menjadi Pejuang Islam

Saat ini pergerakan Islam di dunia terfokus di 4 regional:

1. Regional Arab (Sebelum Arab Spring: studi Agama Islam pusatnya di Arab Saudi, perpolitikan Islam pusatnya di Mesir, Jihad pusatnya di Palestina. Setelah Arab Spring menyebar).

2. Regional Asia Selatan (India, Pakistan, Bangladesh, Afghanistan: Banyak Islam tradisionalis di sini).

3. Regional Turki Raya atau Turki dan negara-negara sekitarnya, termasuk sebagian Cina (ada sisa-sisa semangat kekhalifahan di sini, ini regional paling sukses di antara yang empat).

4. Regional Asia Tenggara: Indonesia sebagai pusat pergerakan Islam.

Materi ini adalah salah satu bagian dari isi taujih Ust. Almuzammil Yusuf di shubuh ini (6 Mei 2018), yang tertulis sejauh apa yang mampu saya tangkap dalam ingatan.

Lebih lanjut, Ust Almuzammil Yusuf menyampaikan bahwa kita bercita-cita agar Indonesia tidak hanya memimpin di Asia Tenggara, tetapi memimpin di empat regional di atas. Dan kita sedang dalam proses perjuangan menuju ke sana.

Perjuangan kita dalam waktu dekat adalah mensukseskan pilkada sebagai rangkaian perjuangan untuk mengganti Presiden di 2019.

Mengapa penting?

Karena kita ketahui bahwa di tangan seorang presiden ada kekuasaan.

Terlebih Presiden 2019

Saya tulis kembali 8 alasannya dengan bahasa saya sendiri di bawah ini.

1. Presiden yang kita pilih di 2019 adalah presiden yang paling berkuasa sepanjang sejarah reformasi. Dia ini nantinya lebih berkuasa dari Presiden yg dipilih di 2014, 2009, dan 2004. Mengapa demikian?

2. (Ust. Muzammil termasuk salah seorang yg terlibat dalam 'pembuatan' Undang-Undang Pilkada). Selagi UU ini tidak berubah, maka pelaksanaan pilkada akan dilakukan serentak setanah air pada Tahun 2024, jadi di tahun itu tidak hanya ada pileg dan pilpres. Bedanya, pilkada dilangsungkan beberapa bulan setelah pileg dan pilpres, yakni sekitar Oktober hingga Desember pada tahun itu (2024). Apa konsekuensinya?

3. Konsekuensinya adalah pilkada yang seharusnya dilangsungkan di tahun 2022 dan 2023 ditunda hingga 2024, sedangkan yg seharusnya diadakan di 2025 dipercepat menjadi 2024. Adanya kekosongan jabatan kepala daerah selama 1-2 tahun karena penundaan pilkada maka akan dipegang oleh pelaksana tugas kepala daerah. Di sinilah presiden punya kuasa!

4. Presiden 2019-2024 akan berkuasa penuh terhadap 272 orang Kepala Daerah, 24 kepala daerah itu di antaranya adalah Plt. Gubernur (kurun waktu 2022-2024) yang ditunjuk langsung di bawah kekuasaan seorang presiden (melalui Mendagri).

5. Ingat, ada 24 provinsi dengan gubernur Plt. selama kurun waktu 1-2 tahun. Presiden adalah penguasanya. Artinya apa? Presiden 2019-2024 adalah Presiden yang berkemungkinan terpilih kembali di 2024-2029, karena dia pasti didukung oleh 24 gubernur Plt. (yang telah ditunjuknya). Dan itu gubernur di provinsi-provinsi besar penentu kemenangan di pilpres yaitu seluruh gubernur di Pulau Jawa, Sumut, Sumsel, Lampung, Sulsel, dll.

6. Jika kesempatan kita di Pilpres 2019 ini hilang maka selama 10 tahun ke depan (2019 hingga 2029) kita akan 'berpuasa'. Dan bukan tak mungkin, hal-hal yg menyakitkan di luar dugaan akan terjadi (Apalagi jika presiden yg berkuasa adalah orang yg tidak senang dengan Islam).

7. Saat ini kita sdh ada bakal calon 9 orang sebagai capres/cawapres, ayo fokus ke sini saja. Jangan terpecah belah. Jangan sebar fitnah. Jangan ada istilah harus nomor tertentu dari antara 9 nama. Taati keputusan syuro. Pertarungan di 2019 ini bukan main-main.

8. Kita tidak punya uang yg banyak. Modal kita adalah kader-kader dakwah yang solid. Dan itu di tangan antum semua (di jari-jari antum, ada 100 juta pengguna medsos yang kita incar sebagai pemilih kita). HRS dan Gerakan 212 akan 'membantu' kita di 2019 (sudah sering diulang-ulang oleh HRS). Ustadz Abdul Somad juga demikian, mereka 'berkampanye' perlunya Islam berkuasa melalui politik Islam.

Ayo ikhwah, ambil bagian...

(Bila dirasa informasi ini bagus, sebarkan di grup ikhwah saja).
×
Judul