Oleh: Habib Muhammad Rizieq Syihab
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI)
Indonesia adalah negara muslim terbesar dan terluas serta
terbanyak penduduk muslimnya di dunia, namun ironi aneka kebathilan dan
kekafiran mendominasi, antara lain :
1. Takbir keliling di malam Hari Raya untuk agungkan Allah
SWT habis-habisan dikecam dan dilarang dengan dalih macetkan lalu lintas. Namun
arak-arakan Presiden dan Wakilnya hingga jalan protokol ditutup total, tidak
mengapa, bahkan dipuji dan diapresiasi.
2. Qurban di Jakarta dilarang karena dianggap mengotori
Jakarta, tapi serakan kondom bekas zina di malam Tahun Baru Masehi dan puluhan
Ton tumpukan sampah Pesta Rakyat arak Presiden di jalan utama Ibu Kota tidak
mengapa dan tidak dianggap mengotori Jakarta.
3. FPI menolak pemimpin nonMuslim, lalu FPI disebut
diskriminasi dan melanggar HAM serta inkonstitusional. Tapi Ahok menggusur
masjid, melarang Qurban dan menolak busana muslim di sekolah, tidak disebut
diskriminasi dan pelanggaran HAM, bahkan dinilai konstitusional.
4. Seorang muslim tidak boleh jadi Gubernur di Bali yang
mayoritas Hindu, dan tidak boleh juga jadi Gubernur di NTT yang mayoritas
Nashrani. Tapi orang nonMuslim boleh jadi Gubernur di Kalbar dan Kalteng yang
warga kedua daerah tersebut mayoritas muslim yaitu lebih dari 70%. Dan kini
Ahok pun ingin jadi Gubernur Jakarta yang mayoritas warganya muslim.
5. Jika anggota FPI atau anggota ormas Islam lainnya lakukan
kesalahan, maka itu adalah kesalahan institusi organisasinya sehingga harus
dibubarkan. Tapi jika anggota ormas non Islam/Parpol/Dewan/TNI/Polri/Pejabat
Pemerintah lakukan kesalahan, maka itu hanya ulah oknum sehingga institusi
organisasinya tidak boleh disentuh, apalagi dibubarkan.
6. Umat Islam menuntut penutupan tempat maksiat setidaknya
di bulan Ramadhan dan hari besar Islam, tapi ditolak dengan dalih Indonesia
bukan Negara Islam. Tapi di Bali tiap hari raya Nyepi semua tempat hiburan
dilarang buka, dan PLN harus padam, serta Bandara Internasional harus tutup.
Bahkan ketika Nyepi berbarengan dengan Idul Fitri maka umat Islam di Bali tidak
boleh berhari raya.
7. Masih soal Bali. Hingga kini bangun Masjid di Bali tidak
boleh. Jika pun boleh, maka proses perizinannya bisa mencapai 40 tahun lebih.
Bahkan Jilbab pun mulai dilarang di sekolah-sekolah negeri di Bali. Tapi Pura
Hindu Bali berserakan di daerah-daerah muslim, bahkan di tiap halaman rumah
Hindu Bali ada pura. Dan mereka pun bebas memakai pakaian adat dan ritual
mereka.
8. Saat umat Islam menolak pembangunan rumah ibadat umat
lain di wilayah muslim langsung dituduh intoleransi. Namun saat pembangunan
Masjid dilarang di Bali dan NTT serta wilayah non muslim lainnya, maka
dimaklumi dengan dalih untuk menjaga kearifan lokal (Local Wisdom).
9. Seluruh Negeri Islam atau yang berpenduduk mayoritas
muslim menggunakan hilal merah untuk lambang kesehatannya, kecuali Indonesia
yang masih menggunakan salib merah.
10. Di Indonesia libur hari Ahad telah memberi Umat Nashrani
keleluasaan untuk hidupkan kebaktian gereja dengan pakaian rapi dan wewangian
serta tanpa macet di jalan. Sedang Umat Islam dipaksa kerja hari Jum'at,
sehingga tidak maksimal menghidupkan Jum'at dengan segala adab dan sunnahnya,
karena mereka lelah, capek, pakaian lecak, berkeringat, bau badan, ngantuk,
ditambah macet dan panasnya jalan.
11. Saat seorang muslim jadi pejabat dituntut habis-habisan
untuk bagi-bagi jabatan kepada non
muslim dengan dalih kemajemukan dan keadilan. Namun saat non muslim jadi
pejabat, maka dengan leluasa dia bagi-bagi jabatan kepada non muslim seenaknya,
tanpa peduli dengan asas proporsional.
12. Pengkhianatan PKI dan Pembangkangan PRRI serta Pemberontakan
DI/TII dimuat dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia, tapi pemberontakan dan
pengkhianatan PO AN TUI (nama Laskar Cina Indonesia bentukan Penjajah Belanda)
terhadap negara RI serta kebiadabannya terhadap Pribumi disembunyikan.
13. Tabligh Akbar dan kegiatan da'wah selalu diawasi aparat,
bahkan di daerah banyak yang ditakut-takuti dan dipersulit
"izin"-nya, sedang pertunjukkan musik syetan dan dangdut koplo yang
tampilkan Pornografi dan Pornoaksi dipermudah dan dijamin keamanannya.
14. Topeng Monyet dan Ondel-Ondel adalah Hiburan anak-anak
Betawi, tapi dilarang Ahok, sedang Barongsai Cina bagian dari Ritual Dewa Cina
dibesar-besarkan.
15. Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) yang kini disebut
Seleksi Tilawatil Qur'an (STQ) mulai dinodai. Saat parade pembukaan STQ di
Ambon ada koteka ikut parade, dan di STQ di Jambi dibuka dengan barongsai.
16. Ketika ada kyai atau da'i seperti AA Gym yang menikah
resmi dan berpoligami secara halal, semua media liberal mem-bully-nya
habis-habisan. Namun ketika ada artis yang berzina dan memakai narkoba hingga
divonis penjara, berbagai media liberal membelanya habis-habisan. Bahkan saat
si artis keluar penjara disambut media dengan gegap gempita bak pahlawan hingga
dijadikan pembawa acara unggulan di TV mereka.
Innaa Lillaahi Wa Innaa ilaihi Rooji'uun.
Sign up here with your email
Conversion Conversion Emoticon Emoticon